Kamis, 02 Mei 2013

was was


 

Waswas Soal Bahaya Penggunaan Mouse bagi Kesehatan

                    Berita yang sempat membuat bulu kuduk Saya jadi merinding, bagaimana tidak dari berita Vlog Dokter Mry disalah satu Media Online hari ini Kamis tanggal 13 Oktober 2011 Saya sempat membaca kalau WHO ( Organisasi Kesehatan Dunia ) dan CNN sudah menghentikan penggunaan Mouse tentunya karena optical Mouse berbahaya bagi Kesehatan Manusia. Tapi mengapa Saya belum mengetahui hal ini, apakah hanya Saya saja yang belum tahu, entahlah ?
Keprihatinan Saya kepada diri sendiri dan para pengguna Mouse menimbulkan ketakutan yang cukup beralasan, hampir setiap hari sejak mengenal komputer benda oval warna-warni ini selalu lengket ditangan, bayangkan Saja kalau seseorang pengguna Komputer sudah mengenal dan memakai Mouse sejak ditemukan pada tahun 2005 hingga saat ini oleh Perusahaan Microsoft, sudah sejauh mana dampak Radiasi itu pada tubuhnya ?
                 Kata Dokter MRY akibat dari penggunaan Mouse telah ditemukan ribuan kasus kelainan pada jaringan tangan akibat Radiasi yang dipancarkan oleh Optical Mouse yang bekerja denga memancarkan gelombang elektronagnetic frekwensi tinggi ( setara 5 kali radiasi ponsel ).
Radiasi yang dipancarkan dari optical mouse berdampak fatal pada kesehatan, yang belum jelas bagi Saya type dan buatan mana Mouse yang memancarkan Radiasi frekwensi tinggi yang membahayakan kesehatan ? Apakah semua mouse yang dipasarkan sekarang ini menyebarkan Radiasi atau ada beberapa jenis dan type yang dapat digunakan dengan aman ? karena dalam artikel yang Saya tak ada penjelasan tentang hal itu.
Kabarnya Radiasi yang ditimbulkan dari Optical Mouse ini berdampak  pada kesehatan, karena telapak tangan dan kaki merupakan ujung dari pusat syaraf pada tubuh kita. Saya semakin was-was dimana  2 tahun terakhir ini  hampir setiap hari aktif menggunakan Mouse tanpa sadar kalau benda tersebut mengandung Radiasi berbahaya.
             Sejak beberapa bulan yang lalu terasa memang ada kelainan pada jari-jari,  tangan dan kaki  Saya  sering keram dan kesemutan, apa itu dampak dari penggunaan Mouse atau bukan belum diketahui karena belum memeriksakan kedokter.
             Sebelum mendapatkan penjelasan dari para akhli komputer atau dokter spesialis akan kebenaran  berita/artikel yang Saya baca atau jangan-jangan berita itu hanya sekedar isapan jempol belaka,  ya…tentang penggunaan mouse dan dampak serta penanggulangannya kemungkinan para pengguna Komputer akan Was-was dan ketakutan akan dampak Radiasi dari Mouse yang berbahaya bagi kesehatan.
Bagi Pembaca yang mengetahui atau pernah membaca diharapkan saran, penjelasannya, serta alternatif untuk menggantikan mouse jika benar mouse ini berbahaya dan mengancam kesehatan  demi kemaslahatan bersama, para  pengguna Komputer yang tak mungkin berhenti memegang Mouse sepanjang hari, sepanjang tahun**

sumber >>> http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2011/10/13/waswas-soal-bahaya-penggunaan-mouse-bagi-kesehatan-403202.html



RUKUN ISLAM dan RUKUN IMAN

RUKUN ISLAM dan RUKUN IMAN

Setiap Muslim dan Muslimah wajib mematuhi Rukun Islam dan Rukun Iman.

RUKUN ISLAM.

Ada 5 perkra yaitu:
1. Mengucapkan "Dua Kalimat Shahadat".
2. Mengerjakan Sholat Wajib Lima waktu sehari semalam.
3. Membayar Zakat.
4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
5. Menunaikan Haji bagi yang mampu.
RUKUN IMAN.

Ada 6 perkara yaitu:
1. Beriman kepada Allah S.W.T.
2. Beriman kepada Malaikat - malaikat Allah.
3. Beriman kepada Kitab - Kitab Allah.
4. Beriman kepada Rasul - rasul Allah
5. Beriman kepada Qodo dan Qodar.

(Semoga Bermanfaat)

 


Rukun Iman

Dalam agama islam dikenal dua pilar penting yang menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Iman. Menurut bahasa, artinya membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.

Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:

1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada had akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qodar Allah yang baik atau yang buruk.

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu:

Mengakuinya dengan lisan
Membenarkannya dengan hati dan kemudian
Mengamalkannya dengan anggota tubuh.

1. Makna iman kepada Allah

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt.

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama, mengimani wujud mereka.

Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).

Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).

Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah

pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.

Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).

Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari  barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.

Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.

Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.

Rukun Islam



rukun+islam
Sejatinya manusia dilahirkan sebagai seorang muslim di dunia ini. Dalam ajaran islam, bayi yang baru lahir telah di islamkan oleh Allah semenjak ia akan dilahirkan di Dunia. Walaupun demikian, banyak agama yang punya ajaran tersendiri, begitu juga dengan Islam.

Dalam agama islam, terdapat lima pilar yang menciri khaskan seorang muslim. Pilar ini disebut sebagai Rukun islam. Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seroang muslim dalam beribadah kepada Allah.

Adapun Rukun Islam itu sendri, antara lain:

1.Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt)
2.Mendirikan shalat.
3.Menunaikan zakat.
4.Puasa pada bulan Ramadhan dan
5.Haji ke Baitullah Al-Haram.
s:http://www.islamnyamuslim.com/2013/01/makna-rukun-iman-dan-rukun-islam_8.html


Makna syahadat

Syahadat, diartikan sebagai gerbang untuk memenuhi fitrah manusia, yaitu untuk beribada kepada Allah swt. syahadat juga meerupakan inti sari dari agama islam. Syahadat bermakna "Menolak" dan "menetapkan".

Pertama, kita menolak bahwa kita menolak segala sesembahan selain dari pada Allah dan kedua, kita meneatapkan bahwa hanya Allah lah Tuhan Yang patut kita sembah

Sedangkan untuk rukun kedua dan ketika, lebih ditekankan pada manusia untuk menjalankan ibadahnya kepada Allah swt. Rukun islam tidak lain bermakna untuk menjadi pedoman bagi manusia, agar selalu mengingat Allah dan senantiasa beribadah


Rukun Islam ada 5, yaitu:
1. Syahadatain yang berarti 2 kalimat syahadat yaitu kalimat Asyhadu an-laa ilaaha illallaah dan kalimat Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah
2. Mendirikan Sholat
3. Menunaikan Zakat
4. Puasa dibulan Romadhon
5. Haji ke-Baitullah bagi orang yang mampu menjalankannya

  • Rukun IslamRukun Iman
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Zakat Puasa Haji
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Zakat Syarat pertama seseorang masuk agama islam adalah dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, yang pertama yaitu Bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan kedua bersaksi Puasa bahwa nabi muhammad adalah utusan Allah. Haji
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Pilar islam yang kedua adalah menegakkan sholat 5 waktu. Sholat ini pembeda antara orang yang beriman dan yang dan Zakat yang tidak beriman, oleh karena itu seorang muslim haruslah memperhatikan sholatnya. Namun suatu hal yang sangat Puasa memperihatinkan, banyak kaum muslim dizaman ini yang meremehkan masalah sholat bahkan tekadang lalai dalam Haji mengerjakannya.
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Rukun islam yang ketiga adalah zakat, rezeki yang Allah Zakat berikan kepada kita hendaklah sebaiknya kita zakatkan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Karena zakat Puasa itu dapat melancarkan rizeki dan sekaligus mensucikan harta dari perkara yang jelek. Haji
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Rukun islam yang keempat adalah berpuasa pada bulan Ramadhan, berpuasa ramadhan wajib dilakukan seorang Zakat muslim yaitu berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan ramadhan dengan menahan makan, minum dan Puasa berhubungan suami istri serta hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya Haji matahari.
  • Rukun Islam Syahadat Sholat Rukun islam yang kelima adalah menunaikan ibadah haji ke baitullah makkahjika mampu sekali seumur hidup. Apakah Zakat yang dimaksud dengan mampu dalam pelaksanaan ibadah haji? Dikatakan mampu apabila terkait dengan 3 hal yaitu: Puasa Kesehatan, bekal untuk perjalanan haji maupun bekal untuk pulang, aman dari gangguan dalam perjalanan. Haji
  • Rukun Iman Iman kpd AllahIman kpd malaikat AllahIman kpd Kitab-kitab AllahIman kpd Rasul-rasul AllahIman kpd Hari Akhir Iman kpd Qodhok & Qodar
  • Rukun Iman Iman kpd AllahIman kpd malaikat Allah Rukun iman yang utama adalah iman kepada Allah, dikatanIman kpd Kitab-kitab iman kepada Allah adalah kita sebagai seorang muslim harus Allah bisa memikirkan segala penciptaan Allah yang ada di dunia ini, mengimani segala penciptaan Allah akan membuatIman kpd Rasul-rasul seorang muslim semakin bertakwa kepadaNya, AllahIman kpd Hari Akhir Iman kpd Qodhok & Qodar
  • Rukun Iman Iman kpd Allah Iman kepada malaikat mengandung : a. Keimanan terhadap wujud atau keberadaan mereka;Iman kpd malaikat b. Mengimani nama-nama mereka yang kita ketahui dan Allah keberadaan mereka meskipun tidak kita ketahui namanya;Iman kpd Kitab-kitab c. Mengimani sifat-sifat mereka yang diberitahukan kepada Allah kita; d. Mengimani perbuatan dan tugas mereka yang kitaIman kpd Rasul-rasul ketahui; AllahIman kpd Hari Akhir Iman kpd Qodhok & Qodar
  • Rukun Iman Iman kpd Allah a. Mengimani bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar turun dari sisi AllahIman kpd malaikat b. Mengimani nama-nama kitab yang kita ketahui, adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimaninya Allah secara globalIman kpd Kitab-kitab c. Membenarkan berita yang sahih yang terdapat di Allah dalamnya sebagaimana berita-berita yang terdapat di dalam al-Qur’an dan berita-berita di dalam kitab suciIman kpd Rasul-rasul terdahulu yang tidak diubah-ubah atau diselewengkan Allah d. Mengamalkan hukumnya yang belum dihapus oleh al- Qur’an dan merasa ridha dan pasrah kepadaIman kpd Hari Akhir ketentuannya, sedangkan pemberlakuan kitab suci terdahulu telah dihapuskan semuanya oleh al-Qur’an Iman kpd Qodhok & Qodar
  • Rukun Iman Iman kepada para rasul mengandung beberapa hal : Iman kpd Allah a. Mengimani bahwa risalah mereka adalah haq dari sisiIman kpd malaikat Allah, maka barangsiapa yang mengingkari risalah salah Allah satu saja di antara mereka sama saja dia telah kafir kepada mereka semua. Allah berfirman (yang artinya), “KaumIman kpd Kitab-kitab Nuh mendustakan seluruh rasul.” (QS. asy-Syu’ara’ : 105). Allah b. Mengimani rasul yang kita ketahui namanya, dan apabila tidak kita ketahui maka kita mengimani mereka secaraIman kpd Rasul-rasul global Allah c. Membenarkan berita yang benar-benar diberitakan olehIman kpd Hari Akhir mereka d. Mengamalkan syari’at rasul yang diutus kepada kita yaitu Iman kpd Qodhok & Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Qodar
  • Rukun Iman Iman kpd AllahIman kpd malaikat Allah Hari akhir adalah hari tatkala umat manusia dibangkitkan dari kuburnya untuk dihisab dan dibalas amal-amalnya. ImanIman kpd Kitab-kitab kepada hari akhir mengandung 3 hal : Allah 1. Iman akan terjadinya hari kebangkitan 2. Iman terhadap adanya hisab dan pembalaasan amalIman kpd Rasul-rasul 3. Iman terhadap surga dan neraka AllahIman kpd Hari Akhir Iman kpd Qodhok & Qodar
  • Rukun Iman Iman kepada takdir mencakup empat hal : Iman kpd Allah 1. Mengimani bahwa Allah telah mengetahui segala sesuatu baik secara global maupun terperinci, baik yang terkaitIman kpd malaikat dengan perbuatan Allah sendiri ataupun perbuatan Allah makhluk 2. Mengimani bahwa Allah telah menulis ilmunya di dalamIman kpd Kitab-kitab Lauhul mahfuz sejak 50 ribu tahun sebelum penciptaan Allah langit dan bumi 3. Mengimani bahwa segala kejadian di alam ini tidak terjadiIman kpd Rasul-rasul kecuali dengan kehendak Allah, baik hal itu berkaitan Allah dengan diri-Nya ataupun makhlukIman kpd Hari Akhir 4. Mengimani bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini merupakan makhluk Allah, baik itu berupa dzat, sifat Iman kpd Qodhok & maupun gerak-geriknya Qodar
sumber : http://www.slideshare.net/12110068/rukun-iman-dan-rukun-islam-14809345

1. Penghisaban diambil dari apa yang terlintas dalam diri manusia serta dari keragu-raguan

Pertanyaan: Apakah manusia dihisab dengan apa yang terdapat dihatinya?
Jawaban: Alloh Maha Lembut terhadap hambaNya, Maha Penyayang bagi seluruh mahklukNya, dan dari sebagian rahmatNya bahwasanya tidak membebankan atas apa yang mereka tidak kuat untuk menanggungnya, dan tidak diambil perhitungan dengan apa yang terlintas serta keraguan dalam diri manusia, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam riwayat Abu Hurairoh radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Sholallahu alaihi wasalam bersabda:
إن الله تجاوز لأمتي عما حدثت به أنفسها ما لم تكلم أو تعمل به
“Sesungguhnya Alloh mengampuni bagi umatku atas apa yang terjadi dalam dirinya selama belum berbicara atau melakukannya.”
Dan dalam Musnadnya Imam Ahmad berkata: kami diberitahukan dari Affan, diberitahukan dari Abdurrahman bin Ibrahim, saya diberitahukan dari `Ala bin Abdirrahman dari ayahnya, dari Abu Hurairoh berkata: berdasarkan apa yang telah turun kepada Rasulullah sholallahu alaihi wasalam:
لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ
وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-Baqoroh : 284)
Perkara itu menjadi pergunjingan yang sangat hebat dikalangan para sahabat, kemudian mereka mendatangi Rosulullah Sholallahu alaihi wasalam kemudian duduk berlutut, mereka berkata: Wahai rasulullah, kami dibebankan atas suatu pekerjaan apa yang kami bisa mengerjakannya seperti sholat, puasa, dan jihad serta shodaqoh, dan sungguh telah turun  kepadamu ayat ini (yakni Surah Al-Baqoroh:284) dan kami tidak dapat menanggungnya.
Maka berkata Rosulullah sholallahu alaihi wasalam:
أتريدون أن تقولوا كما قال أهل الكتابين من قبلكم : سمعنا وعصينا ؟ بل قولوا : سمعنا وأطعنا غفرانك
ربنا وإليك المصير فلما أقر بها القوم وذلت بها ألسنتهم أنزل الله في إثرها)): آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ
مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ(( البقرة:285 فلما فعلوا ذلك نسخها الله فأنزل الله:(( لا يُكَلِّفُ اللَّهُ
نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَان28صُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ)) البقرة:6
“Apakah kalian ingin mengatakan sebagaimana orang-orang Ahlu Kitab (yakni yahudi dan nasrani) katakan sebelum kalian: kami mendengar dan kami mengingkarinya? Akan tetapi katakanlah oleh kalian! Kami dengar dan kami taat kami berharap pengampunanmu ya Tuhan kami dan kepadaMulah kami kembali, dan ketika suatu kaum menetapkan akan hal itu maka Alloh menurunkan Surah Al-Baqoroh:285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. Dan ketika mereka melakukan apa yang diperintahkan sesuai dengan hukum yang terkandung dalam ayat diatas maka Alloh menasikhnya (menghapus nya) kemudian Alloh menurunkan ayat berikutnya Surah Al-Baqoroh:286“.
Yang artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Fatawa lajnah daimah, kumpulan kedua, jilid 2, halaman no:484

2. Apa yang dimaksud dengan “dalam naungan arasy”

Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan naungan yang disebutkan dalam sebuah hadis Nabi Sholallahu alaihi wasalam: tujuh golongan yang akan Alloh naungi dibawah naungannya pada hari tidak ada naungan selain naungan dariNya (Allah Subhanahu wa Ta`ala)(al-hadis).
Jawaban: Yang dimaksud dengan naungan (dzil) dalam hadis adalah naungannya arasy yang Maha Rohman Tabaroka wa Ta`la,  sebagaimana yang datang sebuah hadis sebagai penjelasan diriwayatkan oleh Salman radhiallahu anhu dalam Sunan Sa`id bin Mansur dan disebutkan di dalamnya (tujuh golongan yang akan Alloh naungi dibawah naungan arasy. Derajat hadisnya sanadnya hasan dalam fathul bari 2/144).
Dan berkata Al-Hafidh Ibnu Rojab rahimahullah, di akhir penjelasannya untuk hadis ini (dari Shohih Bukhori 6/51) dalam nashnya. Dan Imam Ahmad dan Tirmidzi menshohihkannya, dari  hadis Abu Hurairoh radhiallahuanhu dari Nabi Sholallahu alaihi wasalam bersabda: barang siapa yang melepaskan tunggakan utang pada yang mengutang atau menghapuskannya maka dia akan berada dibawah naungan arasy pada hari kiamat.
Dan telah mengisyaratkan Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitab Al-Wabil Assoyib dan diakhir kitabnya Roudhotul Muhibbin pada makna yang telah disebutkan.
Fatawa lajnah daimah, kumpulan kedua, jilid 2, halaman no:485

3. Syafaat Nabi bagi Pelaku Dosa Besar

Pertanyaan: Saya ingin bertanya mengenai hadis yang telah saya dengar dan apakah itu shohih atau hasan atau maudu` atau selainnya yaitu: Rosulallahu Sholallahu alaihi wasalam bersabda:
syafa`atku bagi pelaku dosa-dosa besar dari umatku”. Jazakullahu khoiron. Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jawaban: hadis yang disebutkan dalam syafa`at Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wassalam bagi pelaku dosa-dosa besar dari umatnya adalah shohih tsabit.
Fatawa lajnah daimah, kumpulan kedua, jilid 2, halaman no:488

4. Bertemunya Para Bapak dengan Anak-Anaknya di dalam Surga

Pertanyaan: Apakah kita akan bertemu dengan anak-anak kita di akhirat? dan kita semua berharap seperti itu. Kami berharap dari anda penjelasan mengenai hal ini, dan tunjukkanlah kepada kami apa yang menurut anda baik, jazakumullahu khoiron.
Jawaban: Alloh Jalla wa`ala telah mengabarkan sesungguhnya dengan keutaman dariNya, dan kemulianNya menjadikan  pertemuan antara keluarga orang-orang mukmin dengan ayah-ayahnya dalam satu manzilah ( sama) walaupun belum sampai pada kedudukannya dalam beramal. Maka Alloh ta`ala berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا
كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS. At-Tur:21)
Dan Ibnu Katsir menyebutkan dari riwayat Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwasanya dia berkata: sesungguhnya Alloh akan meninggikan derajat keturunan orang-orang mukmin dan walaupun mereka satu sama lainnya dalam beramal saling berdekatan pandangannya, kemudian menyebutkan ayat yang tadi.

s  :   http://www.belajarislam.com/fatwa-lajnah-daimah-rukun-rukun-islam-7/

Rabu, 01 Mei 2013


 sumbe:   http://tamrinargad.wordpress.com/2012/05/16/arti-surat-annisa-ayat-1/

KEUTAMAAN BULAN RAJAB

KELEBIHAN BULAN RAJAB Beberapa hadis Rasulullah saw menunjukkan kelebihan bulan rajab: 1.Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat. 2.Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. 3.Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya. 4.Puasa sehari dalambulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus).Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya. 5.Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yangmenghalangnyake neraka (panjangnya setahunperjalanan). 6.Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka. 7.Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga. 8.Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran keatas semua kalam (perkataan). 9.Puasa sehari dalambulan Rajab seumpama puasa empat puluh tahun dan iberi minum air dari syurga. 10.Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang ber puasa itua.Diampunkan dosa-dosanya yang lalu. DipeliharaAllah umurnya yang tinggal.Terlepas daripada dahaga di akhirat. 11.Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya. 12.Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar,dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan - “Dan barang siapa berpuasa padatgl 27 Rajab/ Isra Mi’raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.” - “Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaandi sisi ALLAHSWT.” “Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.” - “Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, permintaannya akan dikabulkan.” - “Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akandibukakan delapan pintu syurga.” - “Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulanini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah(hari-hari puasa) makaALLAH akan menambahkan pahalanya.” 

ARTI SURAT ANNISA’ AYAT 1

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepadaAllah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [263] Maksud ‘dari padanya’ menurut jumhur mufassirin ialahdari bagian tubuh (tulang rusuk)Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan ‘dari padanya’ ialahdari unsur yang serupa ya’ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan namaAllah seperti :”As aluka billah” artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

BULAN SYA’BAN

Sya’ban adalah nama bulan. Dinamakan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Dikatakan demikian juga karena mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Dan dikatakan sebagai bulan Sya’ban juga karena bulan tersebut sya’aba (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan. Jamaknya adalah Sya’abanaat dan Sya’aabiin. Shaum di bulan Sya’ban Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecualiRamadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956). Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : ”Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau tidak berpuasa di bulan Sya’ban.” Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak pernah penyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya. Pendapat ini didukung dengan riwayat pada Shahih Muslim No. 1954 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata: “Saya tidak mengetahui beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecualiRamadhan.” Dan dalam riwayat Muslim juga No. 1955 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,dia berkata: “ Saya tidak pernah melihatnya puasa satu bulan penuh semenjak beliau menetap di Madinah kecuali bulan Ramadhan.” Dan dalam Shahihain dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa asatu bulan penuh selain Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1971 dan Muslim No.1157). Dan Ibnu Abbas membenci untuk berpuasa satubulan penuh selain Ramadhan. Berkata Ibnu Hajar: Shaum beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunnah lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban. Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasanmu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya suka untuk diangkat amalan saya sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR.Nasa’i, lihat Shahih Targhib wat Tarhib hlm. 425). Dan dalam sebuah riwayat dari AbuDawud No. 2076, dia berkata: “Bulan yang paling dicintai Rasulullah untuk berpuasa padanya adalah Sya’ban kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” Dishahihkan oleh Al-Albani, lihat Shahih Sunan Abi Dawud 2/461. Berkata Ibnu Rajab: Puasa bulan Sya’ban lebih utama dari puasa pada bulan haram. Dan amalan sunah yang paling utama adalah yang dekat dengan Ramadhan sebelum dan sesudahnya. Kedudukan puasa Sya’ban diantara puasa yang lain sama dengan kedudukan shalat sunah rawatib terhadap shalat fardhusebelum dan sesudahnya, yaknisebagai penyempurna kekurangan pada yang wajib. Demikian pula puasa sebelum dan sesudah Ramadhan. Maka oleh karena sunah-sunah rawatib lebih utama dari sunahmuthlaq dalam shalat maka demikian juga puasa sebelum dan sesudah Ramadhan lebih utama dari puasa yang jauh darinya. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam: “Sya’ban bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan”,link artikel terkait¤¤TOP SITE  
 

AMALAN 9 DAN 10 MUHARRAM / ASY-SYURO

Setiap 10 Muharam atau yang dikenal Asyura, Rasulullah Saw mengingatkan umatnya untuk berpuasa. ”Sesungguhnya hari Asyura adalah termasuk hari yang dimuliakan Allah. Barangsiapa yang suka berpuasa, maka berpuasalah” (Muttafaq ‘alaih). Anjuran Rasulullah Saw tersebut sering dipandang sebagai wujud penghormatan kepada hari kemerdekaan kaum lemah/dhuafa, khususnyaanak yatim. Karena itu, dalam tradisi umat Islam Indonesia, Asyura sering pula disebut sebagai hari raya anak yatim. Berikut hadits tentang keutamaan puasa di bulan muharram. Dari Abu Qatadah Radiyyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi Sallam bersabda : “Aku berdo’a pada Allah bahwa puasa pada hari Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu.” Riwayat Imam Muslim, Al-Jami’-Us-Sahih II/2602. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: “Ia menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (HR. Muslim (1162),Ahmad 5/296, 297). Ibnu Abbas menyatakan : “Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura’) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan).” (HR. al-Bukhari (2006), Muslim (1132). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang bernama Muharram. (HR.Muslim,1163). Juga, “Abu Hurairah Radiyallahu Anhu meriwayatkan Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam bersabda : ” Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang paling utama sesudah salat fardlu adalah salat malam.” HR Muslim II/2611. Dalam hadits disebutkan bahwa para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Wahai Rasulullah! sesungguhnya Asyura’ itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan.” (HR. Muslim (1134) dari Ibnu Abbas). Tanggal 9 Muharram 1431 H bertepatan pada hari Sabtu 26 Desember 2009, dan 10 Muharram 1431 H bertepatan pada hari Ahad 27 Desember 2009 . Mari kita mohon kekuatan lahir dan bathin kepada Allah semoga kita dapat menunaikanamalan sunnah tersebut. 10 Muharram Hari Raya Anak Yatim Salah satu peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali. Beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad. Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Dengan begitu hari asyura ini juga diperingati sebagai hari anak yatim. Dimana dalam perang tersebut banyak anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya dan menjadi yatim. Allah SWT telah menyebutkan kata yatim di dalam Al-Qur`an sebanyak 23 kali antara lain, pada surah Al Baqarah (2) ayat 83, 177, 215, 220, An Nisaa’ (4) ayat 2, 3, 6, 8, 10, 36, dan 127, Al An’aam (6) ayat 152. baik dalam bentuk tunggal, jamak, dan dua (mutsanna). Jikamerujuk kata-kata yatim dalam Al-Qur`an, kita akan mendapati bahwa penggunaan kata yatim menunjukkan kepada kemiskinan dan kepapaan. Yatim digambarkan sebagai orang yang mengalami penganiayaan, perampasan harta, dan tidak memperoleh penghormatan serta pelayanan layak. Al-Qur`an secara tegas memerintahkan agar kita berbuat baik kepada anak yatim, sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan, dan diberdayakan. Sebaliknya,sangat dilarang berbuat tidak baik kepada anakyatim dan menelantarkannya. Banyak hal yang termasuk kepada kategori ini. Di antaranya, berbuat aniaya, menzalimi, menghardik, memakan hartanya, memperalatnya, dan tidak memiliki kepedulian terhadap nasib anak yatim. Menelantarkan anak yatim akan mendapatkan balasan berat dari Allah SWT,timbulnya akibat yang berdampak negatif bagi pelaku dan anak yatim itu sendiri. Di antaranya, yaitu dicap sebagai pendusta agama,hilangnya peluang menjadi teman Rasulullah di surga, hati dan perasaan menjadi keras, menghalangi datangnya pertolongan dan rahmat Allah, serta merosotnya moral dan hilangnya generasi penerus bangsa. Tentu efek ini akan berdampak besar bagi kehidupan kita. Namun, Allah juga memberikan pahala yang besar bagi yang peduli dan memberikan perhatian kepada anak yatim. Dalam satu hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang memelihara anak yatim akan menjadi teman Rasulullah di surga. Selain itu, ia akan mendapatkan predikat abrar, memperoleh pertolongan Allah, terhindar dari siksa akhirat, mendapat kemudahan terkabulnya keinginan atau doa, mendapatkan keberkahan,dan lain sebagainya.  
 
 

KEUTAMAAN ADZAN

Salah satu tanda sempurnanya syari’at Islam ini adalah memberi dorongan kepada ummatnya untuk melaksanakanibadah dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Begitu pula adzan , banyak riwayat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukan adzan (muadzin). Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَاثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر ”Apabila diserukan adzan untukshalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan . Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan , ia datang hingga ketika diserukaniqamat ia berlalu lagi …” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267) Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا ”Seandainya orang – orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no.980) Muawiyah radhiallahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ”Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 850) Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ”Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609) Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, يُغْفَرُ لِلْمْؤَذِّنِ مُنْتَهَىأََذَانِهِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ سَمِعَهُ ”Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shahih ) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan para imam dan muadzin, اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمّةَ وَاغْفِرْ لِلَمْؤَذِّنِيْنَ ”Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.” (HR. Abu Dawudno. 517 dan At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa ’ no. 217) Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الْإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، فَأَرْشَدَ اللهُ الْأَئِمّةَ وَعَفَا عَنِ المْؤَذِّنِيْنَ “Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yang diamanahi . S emogaAllah memberikan kelurusan kepada para imam dan memaafkan paramuadzin.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239) (lihat Shahih Fiqih Sunnah , Bab Adzan ) Demikianlah keutamaan – keutamaan yang terdapat pada adzan dan muadzin. Semoga kita termasuk dari golongan orang – orang yang ketika mendengar sebuah hadits, segera mengamalkannya. Wallahu a’lam .